Oxygen Ozon Apheresis Therapy

Oxygen Ozon Apheresis Therapy merupakan metode ozone therapy yang menggunakan prosedur dialysis (resirkulasi darah). Darah pasien ditarik melalui satu lengan, diproses dengan ozon dan difilter di luar tubuh, kemudian disirkulasikan kembali melalui lengan yang lain. Proses ini berlangsung terus menerus selama + 30 menit s/d 1 jam tergantung keadaan pasien. Saat terapi akan terlihat perubahan warna darah yang semula merah kehitaman berubah menjadi merah terang karena diperkaya dengan oksigen.

Oxygen Ozone Apheresis Therapy ini mampu secara sistematis mencapai semua organ dan mengoptimalkan fungsi-fungsi dari organ tubuh tersebut. Setiap sesi pengolahan darah mampu mengolah 2,4 hingga 3 liter darah. Ini berarti dosis optimal ozon yang efektif dapat dicapai. Untuk gangguan sirkulasi darah, umumnya dibutuhkan 10 kali terapi awal, untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Evaluasi dilakukan setelah terapi 10 awal.


1. Persiapan alat-alat terapi


2. Instalasi peralatan pada Ozone Generator

3. Pemasangan selang infus pada vena tangan kanan/kiri untuk proses pengambilan darah kemudian diozonisasi.


4. Pemasangan selang infus pada vena tangan kanan/kiri untuk proses pengembalian darah setelah diozonisasi


5. Posisi pasien ketika dilakukan proses terapi

KEADAAN DARAH KETIKA PROSES TERAPI BERLANGSUNG

Darah yang telah diproses melalui terapi Apheresis akan tampak labih terang dan cerah.

Kerak-kerak darah dan lemak akan terhisap keluar ketika dilakukannya terapi.


Indikasi Terapi :

  • Gangguan sirkulasi darah dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.
  • Mengencerkan darah pekat dan kental.
  • Membersihkan plak-plak pada dinding pembuluh darah, melenturkan pembu-luh darah, mencegah terjadinya luka dan perdarahan pada dinding pembuluh darah, sehingga mengurangi penyempitan dan mencegah penyumbatan pembuluh darah.
  • Menurunkan trigliserida, kolesterol, asam urat dan menstabilkan tekanan darah.
  • Meningkatkan fungsi dan kekuatan pompa jantung sehingga volume sirkulasi darah meningkat sampai ke jaringan mikro.
  • Mencegah stroke dan membantu mempercepat pemulihan pasca stroke bagi pasien stroke.
  • Meningkatkan metabolisme dan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
  • Membanjiri seluruh tubuh dengan oksigen murni berkualitas medis yang cukup agar seluruh sel tetap sehat dan berfungsi optimal.
  • Mengoksidasi toksin - toksin yang tertimbun dalam tubuh dari polusi seperti polusi udara, air dan tanah serta makanan yang banyak mengandung bahan kimia yang berpengaruh buruk terhadap metabolisme tubuh.

Source : http://www.stanfordcenter.com