Masalah Kesehatan: Stroke Pendarahan Otak

Bahaya Stroke Perdarahan Otak

Dr. Handrawan Nadesul, Dokter umum

Stroke perdarahan otak lebih fatal akibatnya dibanding stroke bukan perdarahan otak. Lebih sering menyerang pria daripada wanita. Mungkin langsung sudah tidak dapat tertolong kendati tindakan medis segera dikerjakan. Adakah penduga kuat, siapa dan kapan stroke perdarahan menimpa seseorang? Kita bicarakan di sini.

Pak Nus, mendadak terjatuh lalu pingsan sewaktu berpidato di mimbar. Baru ketahuan kalau tungkai kanannya lumpuh setelah ia mulai siuman. Ia tak kuasa mengangkat tungkai kanannya. Kesadarannya tampak belum pulih benar, dan seperti mau tidur terus. Dokter yang memeriksa menduga Pak Nus, mengalami stroke perdarahan.

Benar, begitu gambaran hasil CT-Scan yang langsung dilakukan setiba Pak Nus, di rumah sakit. Ada bekuan darah sebesar bola bekel bersarang di bagian tengah otaknya, menekan belahan otak kiri. Hasil pengambilan cairan otak yang menyusul dilakukan, sudah penuh darah.

Setelah itu kesadaran Pak Nus, terus memburuk. Tak ada respon yang timbul sewaktu diajak bicara dan dicubit. Dia nyaris koma.

Untuk kasus seperti itu tak banyak bisa dikerjakan lagi. Pak Nus mengalami perdarahan di daerah thalamus otaknya. Ini daerah vital di bagian tengah otak. CT-Scan yang kedua kali menunjukkan bekuan darah yang sudah lebih membesar, tanda proses perdarahan masih terus berlangsung. Belum sehari, seperti dugaan dokter yang memeriksanya, Pak Nus, memang tak mungkin bisa tertolong lagi.

Kapan terjadi
Kita mengenal ada dua jenis stroke. Stroke sebab sumbatan pembuluh darah otak atau stroke iskemik, dan stroke yang terjadi sebab pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Dua-duanya merusak sel dan bangunan di dalam otak.

Tergantung pada cabang pembuluh darah otak pemasok makanan ke bagian otak mana yang mengalami penyumbatan, kita mengenal gejala dan tanda stroke lebih sepuluh ragamnya. Stroke bukan hanya tampil dengan gejala kelumpuhan belaka seperti dikira banyak orang.

Analog dengan peta bumi demikian kondisi pemetaan fungsi otak kita. Wilayah otak provinsi tentu lebih vital dibanding wilayah otak yang setingkat kabupaten atua kecamatan. Tak lebih vital tentu wilayah desa.

Penyumbatan pembuluh darah otak yang terjadi di wilayah provinsi akan lebih nyata dan berat gejala, serta kecacatan yang disisakannya. Gangguan aliran darah yang terjadi di wilayah kecamatan atau desa, mungkin belum memperlihatkan gejala stroke apa pun (silent stroke). Stroke begini baru ketahuan kalau dilakukan CT-Scan.

Ada kelemahan dan kerentanan tersendiri untuk pembuluh-pembuluh darah otak tertentu dan percabangannya untuk beresiko tersumbat, atau disumbat baik oleh bekuan darah kiriman (dari jantung atau pembuluh darah besar di batang leher), maupun oleh penyempitan pipa pembuluh darah otak sendiri akibat menebalnya “karat” lemak (ateroklerosis). Di wilayah pembuluh darah yang seperti itu sumbatan pembuluh sering terjadi. Gejala stroke iskemik yang muncul ditentukan oleh bagian mana fungsi otak yang terganggu sesuai dengan wilayah kerusakannya.

Begitu juga kerentanan pembuluh-pembuluh darah otak bagian tertentu di dalam otak yang mudah menjadi rapuh, dan kemudian rentan pecah. Pada bagian otak yang dipasok pembuluh darah itulah yang sering mengalami perdarahan.

Kita mengenal ada empat wilayah otak yang pembuluh darahnya sering pecah, sehingga menimbulkan stroke perdarahan. Keempat wilayah itu adalah pembuluh darah di bagian otak putamen, thalamik, pontin dan otak kecil.

Karakteristik pembuluh darah yang rentan pecah itu khas. Biasanya pada bagian pembuluh darah yang menyabang (bifurcatio) yang kerap terjadi perdarahan. Mungkin karena di situ arus darah itu yang berpotensi merusak dinding bagian dalam pembuluh darahnya. Keadaan demikian lazim terjadi pada orang yang pembuluh darahnya sudah dibombardir oleh tekanan darah yang meninggi untuk waktu yang lama.

Pada pengidap darah tinggi yang menahun, pipa pembuluh darah seluruh tubuhnya sudah menjadi abnormal. Termasuk pembuluh darah di otaknya. Lapisan yang membentuk pipa pembuluh darahnya sudah berubah akibat memikul beban tekanan darah yang terus tinggi selama bertahun-tahun. Selain lapisannya rapuh, otot dinding pembuluhnya kaku, mungkin terbentuk pula lapisan abnormal “karat” lemak bila kadar lemak dalam darah juga dibiarkan tinggi (hiperlipidemia).

Tekanan darah yang terus meninggi, merapuhnya dinding pipa pembuluh darah otak, awal dari bencana pecahnya pembuluh darah otak. Kondisi ini diperburuk oleh hadirnya penyakit kencing manis, yang selain memperburuk kadar lemak darah, diabetes ikut menambah rapuh dinding pembuluh darah juga.

Terus melonjak
Stroke perdarahan otak bisa terjadi sewaktu-waktu, dan kapan saja. Paling sering bila dalam kondisi tegang, stres, atau emosi meluap-luap. Kita sering menyaksikan serangan stroke jenis yang ini terjadi saat orang berada di mimbar, selagi rapat, dan okasi-okasi yang menegangkan lainnya. Pada kondisi tersebut, tekanan darah umumnya melonjak secara mendadak.

Tekanan darah yang melonjak dadakan akan menimbulkan beban tambahan pada dinding pembuluh darah otak. Memikul bebas deras dan kerasnya aliran darah di dalam pembuluh darah otak, tidak selalu dapat ditahan oleh pembuluh darah yang sejak awal sudah rentan dan rapuh. Ibarat ban dalam mobil yang sudah aus dan tipis, sekadar sontekan terinjak batu saja pun ban akan pecah juga.

Seperti itu yang terjadi pada stroke perdarahan otak. Dinding pembuluh darah otak, biasanya pada bagian otak tertentu, mendadak retak, koyak, dan akhirnya pecah. Darah merembas memasuki jaringan otak di sekitarnya, lalu membeku membentuk bekuan yang membola.

Semakin besar pipa pembuluh darah otak yang pecah, dan semakin besar koyakan dinding pembuluh darahnya, semakin besar ukuran bekuan darah yang terbentuk. Bekuan di bawah volume 30 cc tergolong kecil, dan lebih besar dari 60 cc tergolong besar.

Selain dari besarnya ukuran bekuan darah yang terbentuk. pragnosis pasien stroke perdarahan juga ditentukan oleh lokasi pecahnya pembuluh darah. Bila terjadi di wilayah otak yang lebih vital, tentu lebih buruk pragnosisnya. Namun, perdarahan otak yang cenderung terjadi ada empat wilayah seperti sudah disebut di atas, semuanya bersifat fatal.

Itu maka, hampir sebagian besar kasus perdarahan otak, dalam hitungan waktu paling lama dua kali 24 jam, biasanya sudah tak mungkin bisa tertolong. Hanya perdarahan di wilayah otak kecil (cerebellum) yang masih ada kemungkinan untuk tertolong, sekalipun dengan menyisakan sejumlah kecacatan.

Besar kecilnya bekuan darah yang terbentuk, ditentukan pula oleh lekas tidaknya upaya menurunkan tekanan darah dilakukan. Selama tekanan darah terus tinggi, darah yang semburat memasuki jaringan otak semakin banyak. Pertolongan pertama harus mengendurkan tekanan darah, selain memberi obat penghenti perdarahan.

Pilihan membedah kepala harus diputuskan bila bekukan darah tergolong besar dan kondisi pasien masih ada harapan untuk hidup. Untuk itu perlu dinilai status kesadarannya. Bila kesadaran pasien secara progresif terus memburuk menuju koma, keputusan pembedahan untuk mengangkat bekuan darah perlu dipertimbangkan ulang karena mungkin akan sia-sia saja.

Perdarahan otak mungkin berlangsung terus, dari menit ke jam. Ini ditunjukkan oleh kesaran pasien yang terus memburuk, dan rentetan hasil pemeriksaan CT-Scan yang dilakukan berulang akan memperlihatkan rangkaian bekuan darah semakin jam terus bertambah besar seperti bola salju.

Perdarahan otak baru terhenti dengan sendirinya bila sudah terbentuk keseimbangan antara tekanan dalam bekuan darah dan tekanan jaringan otak di sekitarnya.

Gejala utamanya lumpuh dan koma
Gejala stroke perdarahan otak dapat dikenali dengan melihat dua gejala utamanya, yakni kelumpuhan yang disertai dengan gejala penurunan kesadaran. Penurunan kesadaran yang paling dalam muncul sebagai bentuk koma. Pada status ini pasien tidak memberikan respon untuk stimulasi apa pun pada tubuhnya.

Stroke bukan perdarahan atau stroke iskemik umumnya tidak disertai dengan gangguan penurunan kesadaran. Apa pun gejala strokenya, pasien umumnya tetap sadar. Serangan stroke bisa terhadi selagi bergiat, bisa juga sewaktu tidur atau beristirahat.

Sumbatan pada stroke iskemik bisa pada pembuluh darahnya sendiri, bisa juga berasal darai kiriman. Sumbatan kiriman atau emboli terjadi pada saat sedang tidak melakukan aktivitas fisik.

Sumbatan kiriman biasanya berasal dari jantung. Mereka yang mengidap gangguan jantung perlu waspada karena sama beresiko terserang stroke iskemik juga jika ada bekuan darah atau lemak yang terlepas dari jantung atau pembuluh darahnya.

Gejala kelumpuhan tidak harus selalu terjadi. Tergantung di daerah otak bagian mana kerusakan jaringan otak terjadi, gejala stroke mungkin tidak selalu kelumpuhan motorik. Bila perdarahan menimpa otak kecil, gejalanya mungkin lebih pada gangguan berbicara, gerakan bolamata, vertigo tujuh keliling, nyeri kepala hebat, dan muntah-muntah. Mungkin juga tidak sampai pingsan, dan sebagian besar umumnya masih bisa diselamatkan


Masalah Kesehatan: Stroke dan upaya pencegahannya

Bersama-sama Mencegah Stroke

Laporan: Dwidjo

KEBERSAMAAN mencegah stroke memiliki makna yang sangat luas, terlebih dengan akan datangnya Peringatan Hari Stroke Sedunia. Pada 24 Juni mendatang semua elemen masyarakat memperingatinya, terlebih mereka yang peduli terhadap bahaya stroke. Dampak yang ditimbulkan serta kerugian akibat penderita tidak dapat melakukan kegiatan seperti semula.
Tanggal 24 Juni 2005, ditetapkan sebagai Hari Stroke Sedunia dengan berbagai alasan. Sekarang ini jumlah penderita stroke terus bertambah, di Amerika Serikat setiap 45 detik seseorang mengalami stroke baru. Setiap tiga menit satu orang meninggal akibat stroke.
Stroke sudah menjadi masalah global, bukan lagi masalah satu negara saja. Untuk itu penanganan stroke tidak bisa hanya dengan satu disiplin ilmu, perlu melibatkan banyak disiplin ilmu. Lebih luas lagi perlu melibatkan jaringan kerja antar negara dan antar lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dalam penanggulangan stroke.

Stroke braind attack merupakan penyakit peredaran pembuluh darah di otak, disebabkan penyumbatan pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak. Stroke terjadi karena akumulasi dari beberapa faktor risiko, di antaranya darah tinggi, stres berat, kolesterol tinggi, kencing manis, jantung koroner dan kegemukan. Padahal faktor risiko stroke dapat dihindari, hanya faktor kelamin yang tidak dapat dihindari dari risiko stroke. Dari hasil survei Litbang Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) tahun 2003, dengan jumlah sample sebanyak 193 orang, terlihat orang yang terkena stroke berusia 50 tahun ke atas atau 85,49%. Usia muda terkena stroke, jumlahnya 1,55 %. Meski masih kecil perlu diwaspadai. Menurut jenis pekerjaan orang yang terkena stroke, serta masih aktif bekerja, dari 45 orang yang disurvei, 20 orang atau 44,44% responden pegawai negeri sipil, TNI/Polri. Sebanyak 37,16% dari 148 responden pensiunan PNS, TNI/Polri.

Banyaknya orang yang terkena stroke karena minimnya pengetahuan mereka tentang masalah stroke. Apalagi cara penanggulangannya. Survei dari 193 responden, hanya 58 orang atau sekitar 30,05 % yang mengetahui tentang stroke sebelum serangan, selebihnya tidak mengetahui informasi tentang stroke.
Walaupun data yang dikemukakan belum bisa mewakili data keseluruhan di Indonesia, karena survei hanya dilakukan di Jakarta, tetapi paling tidak gambaran tentang penyakit stroke telah menghantui kehidupan masyarakat. Minimnya data informasi mengenai jumlah penderita stroke di Indonesia, serta wilayah jangkauan tempat tinggal penderita stroke yang menyebar sampai ke pelosok desa yang turut mempersulit jangkauan penanganan dan pendataannya.

Golden periode

Banyak kalangan mengharapankan, stroke mendapat perhatian pemerintah. Seperti halnya penyakit jantung dan kanker sebagai pembunuh yang mematikan. Stroke dapat masuk ke dalam kelompok penyakit gawat darurat yang perlu segera mendapat pertolongan yang cepat dan benar di rumah sakit dalam waktu kurang dari tiga jam (golden periode) sebagai waktu yang sangat berharga bagi penderita stroke.

Penanganan stroke yang komprehensif sebenarnya perlu melibatkan peran aktif masyarakat dan keluarga, sebelum mendapat pertolongan tenaga medis. Unsur masyarakat dan keluarga memegang peranan penting untuk menekan jumlah meningkatnya angka kejadian stroke.
Bukan saja tenaga medis yang harus menangani penderita stroke, semua unsur masyarakat dapat berperan penting dalam menyelamatkan penderita dari kejadian fatal. Untuk itu sosialisasi yang benar harus dilakukan, kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan.
Polisi lalu litas yang mengatur kelancaran jalan raya juga sangat berperan mengatasi permasalahan yang terjadi. Kalau seorang penderita harus dirujuk ke rumah sakit, perlu penanganan cepat. Untuk itu perlu kelancaran mencapai tempat rujukan sebelum mendapatkan pertolongan dokter.

Momentum hari stroke sedunia masyarakat harus menyadari akan bahaya stroke yang telah menelan banyak korban. Pada saat yang sama mengajak masyarakat untuk bersama-sama menanggulangi penyakit yang mematikan ini, penyakit stroke juga telah membawa dampak ekonomi dan sosial yang begitu luas bagi penderitanya dan bagi negara. Lebih jauh lagi penyakit stroke dapat mengakibatkan hilangnya suatu generasi yang berpotensi dalam pembangunan bangsa.

Oleh karena bila yang terkena stroke adalah yang berusia produktif, antara usia 40 – 45 tahun, di usia tersebut seseorang menduduki posisi puncak di tempat mereka bekerja. Jika mereka terkena stroke, potensi yang dimiliki para eksekutif muda tersebut akan terhambat.
Dari segi sosial, orang yang menderita stroke kebanyakan mengalami depresi mental waktu pertama kali terkena, rasa rendah diri dan menutup diri dari lingkungan masyarakat akan menambah beban kejiawaan bagi penyandang stroke itu sendiri.

Sedangkan dampak bagi ekonomi negara, negara akan mengeluarkan banyak biaya untuk membantu pengobatan bagi orang-orang stroke yang kurang mampu dalam jangka waktu yang lama, pemerintah pun perlu menyediakan fasilitas kesehatan di rumah sakit untuk melayani para penderita stroke, seperti pengadaan unit stroke.

Masalah stroke telah menjadi keprihatinan dunia karena mengingat dampaknya yang begitu besar dan sudah menduduki pringkat kedua setelah penyakit jantung ischemic, sebagai penyakit penyebab kematian dan meningkatnya jumlah kecacatan yang serius baik di negara maju maupun negara berkembang. (djo)


Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.

Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Jenis Virus Hepatitis
* Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.

* Virus hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).

Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

* Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.

* Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat.

* Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

* Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini.

HEPATITIS, sebuah pengenalan

Istilah “Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).

Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual.
Mengenai hepatitis C akan kita bahas pada kesempatan lain.

Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces.

Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.

Mencegah Kanker Hati
KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.
Penyakit Hepatitis B dan Hepatitis C sering dialami penduduk Indonesia. Kedua penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.
Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV. Dengan demikian kemungkinan penularan Hepatitis dan HIV melalui transfusi darah sudah menjadi kecil. Gejala penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak semua orang mengalami gejala seperti itu.
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B. Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna, tidak ada yang menjadi kronik. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau kanker hati.
Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter.
Hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan anti HBs positif berarti Anda pernah terinfeksi virus Hepatitis B, namun virus tersebut sudah tidak ada lagi dalam darah Anda (HbsAg negatif). Itu bahkan menunjukkan bahwa Anda sekarang sudah mempunyai kekebalan terhadap Hepatitis B (anti HBs positif). Karena itu selama kadar antibodi anti HBs Anda tinggi, maka Anda tak perlu lagi divaksinasi. Imunisasi Hepatitis B dapat dimulai sejak bayi.
Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini


Manfaat Spirulina Pacifica


1. Superfood
Spirulina pacifica kaya akan zat gizi, mengandung 60% protein nabati, Vitamin B kompleks, Asam lemak esensial, Vitamin, mineral dan pigmen alami. Zat gizi dalam spirulina berguna untuk melengkapi kecukupan gizi yang diperlukan oleh manusia setiap hari

2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Spirulina pacifica mengandung phycocianin, klorofil dan polysacarida yang membantu meningkatkan aktifitas unsur-unsur antibodi untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit, sehingga tubuh memiliki daya tahan yang lebih kuat.

3. Menyehatkan darah
Spirulina pacifica mengandung klorofil, Vitamin B 12, Asam folat dan zat besi yang duperlukan untuk pembentukan darah merah. Konsumsi Spirulina pacifica secara teratur akan mencegah terjadinya anemia ( kurang darah)

4. Antioksidan alami & Anti kanker
Polusi, stress, sinar matahari, bahan-bahan kimia dll merupakan sumber radikal bebas. Di dalam tubuh radikal bebas yang berlebih dapat menyebabkan berbagai kerusakan fungsi organ. Spirulina pacifica mengandung Antioksidan seperti Selenium, Vitamin E, enzyme SOD yang dapat memperkecil resiko kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas. Phytonutrien dalam Spirulina (betakaroten,klorofil, xanthofil, phyocianin) merupakan anti kanker alami.

5. Detoksifikasi
Klorofil di dalam Spirulina pacifica akan bekerja untuk membersihkan dan membuang toksin (racun) yang berasal dari bahan pengawet makanan, obat-obatan, cemaran air dan bahan-bahan kimiawi yang menumpuk di dalam darah. Klorofil juga berguna untuk mengurangi aroma tubuh yang tidak sedap

6. Memperbaiki sistem pencernaan
Spirulina pacifica memiliki Protein Efficiency Ratio yang sangat tinggi, sehingga lebih cepat diserap tubuh. Dinding sel nya terbuat dari protein, polysacarida dan enzyme serta tidak memiliki selulosa sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh

Look how packed Spirulina is with Nutrition:

* Spirulina has 2300% more iron than spinach
* Spirulina has 3900% more beta carotene than carrots
* Spirulina has 300% more calcium than whole milk
* Spirulina has 375% more protein than tofu
* Comparing phytonutrient levels, Spirulina is 31 times more potent than blueberries and 60 times more potent than spinach!

http://spirulina-info.blogspot.com/