Memahami dampak kolesterol

Oleh Dr. Budiana SpPD *

KOLESTEROL sudah sangat sering didengar di telinga oleh sebagian besar masyarakat. Umumnya kolesterol hanya dihubungkan dengan pandangan negatif.
Selain itu lazimnya terdapat anggapan bahwa kelebihan kolesterol hanya dihubungkan dengan makanan berlemak. Hal ini memang tidak salah, tetapi bila sumber kolesterol dalam darah hanya dianggap bersumber dari asupan makanan, maka ini merupakan anggapan yang salah.

Sebenarnya kolesterol merupakan salah satu molekul biologis yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Senyawa lemak komplek ini memiliki beberapa fungsi penting seperti membuat hormon seks dan adrenalin serta membentuk dinding sel. Oleh karena tubuh memang membutuhkannya, maka kolesterol secara terus-menerus dibentuk atau disintesis di dalam hati. Bahkan 70% kolesterol dalam darah merupakan hasil sintesis dalam hati, sedangkan sisanya
30% merupakan sumbangan asupan makanan. Selama jumlah kolesterol, baik hasil sintesis maupun yang bersumber dari makanan masih seimbang dengan tingkat kebutuhan, maka tubuh akan tetap sehat. Namun dengan perkembangan pola hidup masyarakat yang cenderung banyak mengonsumsi makanan berlemak, maka tingkat asupan kolesterol menjadi lebih tinggi dari tingkat kebutuhannya.

Asupan makanan dengan kandungan kolesterol tinggi yang berlangsung secara terus-menerus berakibat pada peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kelebihan kolesterol (hiperkolesterolemia) inilah yang menyebabkan dampak buruk terhadap kesehatan.

Apakah kolesterol itu?

Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh kita, terutama di dalam hati. Fungsi kolesterol bagi tubuh adalah untuk membuat: hormon seks (penting bagi perkembangan dan fungsi organ seksual), hormon korteks adrenal (penting pada metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh), vitamin D (untuk menyerap kalsium dalam tubuh), garam empedu (membantu usus menyerap lemak).

Secara umum, jika kita periksa kolesterol (profil lemak) di laboratorium akan mendapatkan hasil sebagai berikut: kolesterol total, HDL (high density lipoprotein), LDL (low density lipoprotein), dan trigliserid. Namun dalam kaitannya dengan kesehatan, HDL dan LDL merupakan dua komponen yang paling utama untuk diperhatikan. Hal ini berhubungan dengan aterosklerosis.

Kolesterol total, HDL, LDL, dan trigliserid

Kolesterol adalah salah satu turunan lemak yang beredar dalam darah kita. Tubuh memproduksi kolesterol dari sel sel tubuh, hati juga menghasilkan sekitar 1 gr/hari. Selain itu tubuh juga mendapatkan kolesterol dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang, kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta makanan yang berasal dari susu (mentega, keju). Kolestrerol ini dalam
jumlah terbatas sangat penting untuk kesehatan tubuh. Hanya saja bila jumlahnya sampai berlebihan akan menimbulkan hiperkolesterolemia. Sebaiknya kadar kolesterol dalam darah tidak lebih dari 200 mg/dl.

HDL kolesterol sering disebut sebagai kolesterol baik. Sementara LDL kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol dalam darah dan cenderung mengendap di dalam arteri disebut sebagai kolesterol jahat. HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mampu membawa kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri untuk dibuang. Jadi HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan mencegah aterosklerosis (pengapuran pembuluh darah). Dalam kolesterol total, jumlah HDL hanya sekitar 25 %. Untuk itu, batas normal HDL adalah 40-45 mg/dl bagi laki-laki dan 45-55 mg/dl bagi wanita.

Trigliserid adalah sejenis lemak. Sebagian besar lemak tubuh kita berbentuk trigliserid. Seperti kolesterol, pada tingkat normal trigliserid bersifat positif terhadap kesehatan. Namun dari hasil penelitian menunjukkan kalau kadar trigliserid meningkat, maka bisa memicu timbulnya penyakit jantung, terutama pada wanita yang kelebihan berat badan, punya tekanan darah tinggi dan menderita diabetes melitus. Tingginya trigliserid sering disertai dengan HDL rendah. Kesatuan dari ketiga faktor trigliserid, HDL, obesitas kaitannya dengan sakit jantung dinyatakan dengan sindrom metabolik. Dulu tingkat trigliserid di bawah 500 mg/dl tidak dianggap berbahaya. Namun Asosiasi Jantung Amerika menetapkan agar kadar trigliserid sebaiknya di bawah 150 mg/dl dan lebih baik lagi kalau di bawah 100 mg/dl.

Kolesterol dan aterosklerosis

Aterosklerosis adalah mengerasnya timbunan lemak pada dinding arteri, berasal dari bahasa Yunani ather (bubur= timbunan lemak lembek seperti bubur) dan scleros (keras). Akibat ateroslerosis ini menyebabkan rusaknya dinding arteri, sehingga mengganggu jalannya aliran darah ke otot jantung dan organ tubuh lain yang bisa mengakibatkan serangan jantung. Proses aterosklerosis sebenarnya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak, seiring dengan meningkatnya konsumsi makanan, terutama makanan siap saji (junk food). Bahkan bayi usia tiga bulan saja mulai terkena. Masa remaja bisa diperkirakan sebagai masa kepastian penyakit ini terjadi. Sebenarnya ada dua faktor lain yang menyebabkan aterosklerosis ini selainkolesterol yaitu, tekanan darah tinggi dan merokok.

Kolesterol dan stroke

Kelebihan kadar kolesterol, khususnya LDL kolesterol dalam jangka panjang akan menyebabkan akumulasi yang bertambah banyak dari aterosklerosis yang pada level tertentu akan membentuk gumpalan darah yang disebut trombus. Gumpalan ini akan membesar secara cepat sehingga menutup lubang arteri dan menghentikan aliran darah ke jantung atau otak. Bila yang tersumbat arteri ke jantung maka terjadi serangan jantung, sedangkan bila yang tersumbat arteri ke otak maka terjadi stroke.

Seperti telah dijelaskan bahwa LDL kolesterol merupakan penyebab langsung terjadinya aterosklerosis. Oleh karena itu penurunan kadar LDL kolesterol akan mengurangi risiko aterosklerosis dan secara otomatis akan mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Sementara itu HDL kolesterol yang bersifat anti aterosklerosis merupakan faktor yang bisa mengurangi penyakit jantung dan stroke. Dengan semakin tingginya kadar HDL maka risiko penyakit jantung akan semakin kecil.

Kolesterol dan obesitas

Obesitas atau kegemukan adalah penumpukan lemak tubuh yang melebihi batas normal. Pada dasarnya kegemukan merupakan penimbunan lemak yang berlebihan di dalam tubuh. Jumlah lemak normal pada laki-laki dewasa rata-rata berkisar 15-25% dari berat badan total dan wanita sekitar 20-25%. Jumlah lemak pada tubuh seseorang umumnya meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, terutama disebabkan melambatnya metabolisme dan berkurangnya aktivitas fisik.

Umumnya laki-laki sehat memiliki kadar lemak lebih rendah dibandingkan wanita. Orang gemuk sebagian besar menyimpan lemaknya di bagian perut dan selebihnya di bagian pinggul atau paha. Pada umumnya orang gemuk memiliki kadar trigliserid tinggi dan disimpan di bawah kulit. Perlu diperhatikan bahwa simpanan trigeliserid ini merupakan bahan utama pembentukan VLDL (very low density lipoprotein) dan LDL di hati yang akan masuk ke dalam cairan darah. Berkaitan dengan ini, maka kegemukan cenderung menjadi penyebab meningkatnya kadar kolesterol total, VLDL, dan LDL kolesterol.

Kolesterol dengan keturunan

Penelitian kedokteran menunjukkan bahwa berbagai penyakit mempunyai hubungan dengan keturunan. Dalam kaitan dengan keturunan, kadar lemak yang abnormal dikenal dengan : familial hiperkolesterolemia, hipo HDL, familial hipertrigliserid. Kejadian ini biasanya ditandai dengan kadar kolesterol total sampai diatas 400 mg/dl atau kadar HDL di bawah 35 mg/dl pada usia yangrelatif muda dalam satu keluarga, meskipun pada orang ini justru rajin berolah raga,
pola makan kaya serat, jarang mengonsumsi lemak hewani, dan tidak merokok.

Kolesterol dan jenis kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, pada laki-laki sampai usia sekitar 50 tahun memiliki risiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita untuk mengalami aterosklerosis oleh kolesterol. Pada wanita usia di bawah 50 tahun atau setelah menopause (mati haid), memiliki risiko yang sama dengan laki-laki. Masa premenopause, wanita dilindungi oleh hormon estrogen sehingga dipercaya mencegah terbentuknya aterosklerosis. Estrogen dalam kaitan dengan kolesterol bekerja dengan cara meningkatkan HDL dan menurunkan LDL pada darah. Setelah menopause, kadar estrogen pada wanita akan menurun, risiko hiperkolesterol dan aterosklerosis akan menjadi setara dengan laki-laki.

Bagaimana mencegahnya?

Untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol darah, beberapa tindakan dapat dicoba dilakukan, yaitu dengan mengubah gaya hidup dengan mengonsumsi makanan sehat, seperti memperbanyak buah-buahan, sayuran dan kacang-kacangan. Aktif berolah raga sesuai usia, dan tidak merokok.

Kebiasaan merokok menyebabkan menurunnya kadar HDL kolesterol seseorang. Namun bila modifikasi pola hidup tidak berhasil, sebaiknya konsultasikan ke dokter dan bisa diberikan terapi obat penurun kolesterol. Biasanya obat yang direkomendasikan antara lain dari golongan statin dan golongan fibrat, tergantung jenis abnormal apakah dari kolesterol atau trigliseridnya.

Perlu untuk diketahui pengobatan hiperkolesterol harus dilakukan dengan disiplin ketat dan teratur dalam waktu yang panjang. Bahkan pada pasien hiperkolesterol oleh faktor keturunan, kemungkinan konsumsi obat sampai seumur hidup. Terlebih lagi bila penderita tidak mengubah gaya hidupnya.

* Penulis, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Atambua


Kandungan Jelly Gamat

* Protein 86,8 %
* 80% kolagen
* Mucopolysacarida
* Condroitin Sulfat dan Glukosamin
* Omega 3
* Mineral
* Bio Active Element

Manfaat yang telah dirasakan oleh para konsumen Jelly gamat Luxor antara lain membantu :

* Mempercepat penutupan luka pada penderita Diabetes serta menghilangkan bau pada luka gangren
* Meredakan gangguan sakit lambung
* Meringankan sakit pada persendian / arthritis
* Menghentikan pendarahan pada wasir
* Mempercepat penyembuhan pasca operasi maupun bersalin
* Memperbaiki tekstur kulit menjadi lebih licin dan kenyal
* Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
* Meringankan penderita asma

http://jeligamat-info.blogspot.com/

Cara meningkatkan kolesterol baik hdl

Kadar kolesterol anda merupakan indikator kesehatan jantung. Semakin tinggi kadar kolesterol HDL, semakin baik untuk kesehatan.

Dokter anda menyarankan agar menurunkan kadar LDL (low-density lipoprotein) dan meningkatkan kadar HDL (high-density lipoprotein). Meskipun hal tersebut bisa membingungkan, tapi merupakan langkah terbaik untuk menurunkan risiko terkena penyakit jantung.


Kenali HDL lebih lanjut

Kolesterol dibawa melalui darah anda dengan menempel pada protein. Ikatan antara kolesterol dan protein disebut lipoprotein.

* Low-density lipoproteins. LDL atau kolesterol �buruk� membawa kolesterol ke seluruh tubuh, menyimpan kolesterol sepanjang dinding pembuluh darah arteri, kolesterol membentuk plak yang sehingga pembuluh darah arteri menjadi keras dan sempit. Hal ini yang kemudian menyebabkan penyakit jantung koroner arteri.

* High-density lipoproteins. HDL atau kolesterol �baik� mengambil kelebihan kolesterol di dalam darah dan membawanya kembali ke hati untuk selanjutnya dikeluarkan dari tubuh. Semakin tinggi kadar HDL, semakin rendah kadar kolesterol dalam darah.

Dalam suatu studi, kenaikan HDL sebesar 1% berarti menurunkan risiko penyakit jantung koroner arteri sebesar 2%. Dalam studi yang sama, partisipan dengan kadar kolesterol HDL tertinggi mengalami penurunan risiko penyakit jantung koroner setengahnya dibandingkan partisipan dengan kadar kolesterol HDL terendah.

Berikut ini cara meningkatkan kolesterol "baik" HDL:

# Pasang Target

Kadar kolesterol diukur dalam satuan miligram (mg) kolesterol per desiliter (dL) darah. Sebagian besar orang harus mencapai kadar 60 mg/dL atau lebih. Jika di bawah 40 mg/dL akan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Pada pria, kadar kolesterol HDL rata-rata berkisar 40-50 mg/dL. Berterimakasihlah pada hormon wanita yang memberikan efek positif pada kolesterol HDL, Rata-rata wanita bervariasi, dengan kolesterol HDL berkisar 50 to 60 mg/dL. Namun, baik pria dan wanita akan lebih baik jika menaikkan rata-rata tersebut.
Bila anda tidak mengetahui kadar HDL anda, tanyakan dokter anda untuk tes kolesterol. Bila kadar HDL anda tidak berada di dalam kisaran yang diinginkan, maka dokter anda dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kolesterol HDL anda.

# Rubahlah Gaya Hidup.

Gaya hidup anda memiliki dampak besar terhadap kolesterol HDL anda. Bahkan perubahan kebiasaan sedikit saja dapat membantu anda mencapai target HDL anda.

1. Jangan Merokok.
Merokok menurunkan kolesterol HDL dan meningkatkan kecenderungan darah anda menggumpal. Bila anda perokok, berhentilah. Agar berhasil, anda dapat mencoba lebih dari satu strategi pada waktu yang bersamaan. Misalnya, kombinasikan pengobatan untuk menurunkan efek nikotin dengan kelompok pendukung atau konseling. Bicarakan dengan dokter anda mengenai pilihan yang dapat digunakan untuk berhenti.

2. Menjaga berat badan yang sehat.
Berat badan dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Tapi ada kabar bagus, jika anda kelebihan berat badan, bahkan kehilangan beberapa pon saja dapat meningkatkan kadar HDL anda. Setiap kehilangan 1 kg (2 pon), HDL anda dapat bertambah 0.35 mg/dL dan kurang lebih 1 mg/dL untuk setiap 3 kg (6 pon). Untuk mempertahankan berat badan anda dalam kisaran yang sehat, fokuslah pada perubahan pola makan dan berolahraga. Motivasikan diri anda dengan mengingat manfaat dengan menurunkan berat badan, seperti jantung yang lebih sehat, lebih berenergi, dan kekebalan tubuh meningkat.

3. Olahraga.
Dalam suatu studi, aerobik yang rutin dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL 3-9%. Lakukanlah aerobik sedikitnya 30-60 menit sesering mungkin setiap minggu. Sebaiknya, olahraga setiap hari atau joging setiap hari, naik sepeda atau berenang. Jika tidak bisa melakukan olahraga dalam satu waktu khusus, maka anda dapat melakukannya dalam beberapa waktu dalam satu hari.

4. Pilih Lemak sehat.
Diet yang sehat meliputi beberapa lemak, namun ada batasannya. Diet yang sehat bagi jantung, 25-35% dari total kalori harian berasal dari lemak, tetapi lemak jenuh sebaiknya dihitung kurang dari 7% dari total kalori harian. Hindari makanan yang mengandung lemak trans, yang dapat meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL. Misalnya, margarin, produk roti, dan semua yang mengandung minyak sayur terhidrogenasi sebagian (partially hydrogenated vegetable oil). Lemak tak jenuh tunggal(Monounsaturated fat) ditemukan dalam zaitun, minyak kacang & canola yang lebih sehat dan meningkatkan HDL. Kacang-kacangan, ikan, dan makanan lain yang mengandung asam lemak omega-3 merupakan pilihan yang baik.

5. Bijaklah konsumsi alkohol
Dalam beberapa studi, konsumsi alkohol yang bijak(terutama anggur merah) berkaitan dengan meningkatnya kadar kolesterol HDL. Namun, manfaatnya tidak terlalu besar untuk dapat direkomendasikan pada orang yang bukan peminum. Jika anda memilih untuk meminum alkohol maka lakukanlah secara bijaksana. Artinya tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan satu sampai dua gelas sehari untuk pria.