DULU, buah naga atau dragon fruit masih asing terdengar. Tak banyak orang yang tahu. Tapi sekarang buah ini dicari. Kandungan manfaatnya tak kecil. Menyehatkan jantung, menurunkan kolesterol, memperlancar peredaran darah, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.
Pada umumnya buah naga dinamakan sebagai pelepas dahaga karena kandungan airnya yang sangat tinggi, sekitar 90 persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 0,5-1 kg. Rasanya juga cukup manis karena kadar gulanya mencapai 13-18 briks.
Buah naga termasuk tanaman tropis. Tanaman ini tumbuh baik pada curah hujan 600-1.300 mm per tahun. Temperatur maksimum berkisar 38-40 derajat Celsius dan berat rata-rata buah ini berkisar antara 300-500 gram. Buah naga termasuk dalam keluarga kaktus. Tetapi bukan kaktus biasa, melainkan kaktus pemanjat Hylocereus undatus. Disebut pemanjat karena batangnya memanjat batang tanaman lain ketika ditemukan pertama kali di dalam hutan.
Sebagian besar sumber menyebutkan bahwa buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Selatan. Buah ini mulai dibudidayakan di beberapa negara, di antaranya, Taiwan, Vietnam, Israel, dan Australia. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang Prancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Oleh orang Vietnam dan orang China, buahnya dianggap membawa berkah. Buah ini selalu diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar. Warna merah buah ini mencolok sekali. Karena itulah, orang Vietnam lalu menyebutnya buah naga (thang loy).
Nama buah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan dragon fruit. Sumber lain mengatakan bahwa buah ini disebut buah naga karena kulit buah ini dipenuhi jumbai-jumbai menyerupai sisik seekor naga. Batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali, dan tidak mencolok. Karena ini pulalah, pohon buah naga disebut "kaktus tak berduri".
Turunkan Kolesterol
Keunikan tanaman buah naga adalah batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali, dan tidak mencolok. Bagian yang paling aneh adalah bunganya. Mekarnya mulai senja, kalau kuncup bunga sudah sepanjang 30 cm, dan mahkota bagian luar yang krem itu mekar pada pukul sembilan (kira-kira), disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh tengah malam. Itulah sebabnya ia disebut night blooming cereus. Sambil mekar penuh, ia menyebar bau yang harum.
Ada empat jenis buah naga, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus costaricensis). Dari keempat jenis buah naga tersebut, buah naga daging putih paling digemari dan diminati. Selain bentuk dan ukurannya yang lebih besar, buah naga daging putih juga lebih segar karena rasa masamnya yang khas.
Menurut Lanita Somali Msc MSEd, Kepala Unit Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Politeknik Kesehatan Jakarta ll, biji buah naga kaya akan lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, mengikat kolesterol yang ada di dalam tubuh, sangat baik untuk sistem peredaran darah, penyeimbang kadar gula, menormalkan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kolesterol, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.
Kandungan serat buah naga mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram daging buah dan sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) yang kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh. "Seratnya tinggi, bagus untuk pencernaan serta menjaga keseimbangan dalam tubuh. Kadar serat yang terkandung di dalam buah naga sekitar 0,3-0,9 gram," kata Lanita.
Serat pangannya (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Buah naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1-nya mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Buah ini juga kaya akan betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang akan diubah menjadi vitamin A. Vitamin A ini berguna bagi proses metabolisme. Betakaroten ini juga berfungsi sebagai antioksidan yang menetralkan radikal-radikal bebas di dalam tubuh manusia. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, ia dapat melengkapi sifat antioksidan tinggi oksigen.
Buah naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat ini menetralkan racun dalam darah, meningkatkan daya pengelihatan dan mencegah hipertensi.