Hati-hati Gunakan Obat Batuk Flu pada Anak

WASHINGTON, SELASA - Penggunaan obat batuk atau flu untuk anak-anak yang dijual bebas sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Efek sampingnya terbukti menjadi masalah serius dan dapat membawa petaka buat mereka.

Di Amerika Serikat misalnya, penggunaan obat-obat bebas flu dan batuk setiap tahunnya menyebabkan sekurangnya 7.000 anak usia di bawah usia 12 harus dibawa ke instalasi gawat darurat di Rumah Sakit. Menurut laporan yang dirilis oleh Centers for Disease Control (CDC), Selasa (29/1), kebanyakan dari korban harus mendapat perawatan karena mengalami overdosis.

Munculnya laporan ini tidak lama setelah Food and Drug Administration (FDA) juga mengeluarkan peringatan kepada para orang tua untuk membatasi penggunaan obat-obat bebas pereda batuk dan flu pada anak-anak khususnya di bawah dua tahun.

Para orang tua diminta untuk mewaspadai efek samping dari obat-obat bebas ini karena juga bisa mengancam kesehatan anak. Dalam laporan yang juga dimuat jurnal Pediatrics ini, produsen juga diminta lebih baik lagi dalam pembuatan kemasan, guna melindungi dan mencegah penyalahgunaan obat oleh anak-anak.

Dari sebuah penelitian terhadap anak-anak di bawah 11 tahun, tercatat sekitar 64 persen kasus efek buruk dari obat batuk dan flu ditemukan pada mereka yang berusia 2-5 tahun. Dua pertiga dari kasus yang sering terjadi adalah penggunaan obat-obat tanpa pengawasan orang tua. Sekitar 26 persen anak menunjukkan gejala-gejala efek samping seperti mengantuk,reaksi alergik atau efek sakit lainnya setelah orang tua memberikan obat sesuai dosis yang direkomendasikan.

“Para orang tua harus lebih waspada akan penggunaan obat-obatan ini dan menjaga dari jangkauan anak-anak Dan mereka seharusnya tidak merayu anak-anak untuk meminun obat dengan mengatakan bahwa obat tersebut adalah gula,” ungkap seorang ofisial CDC, Denise Cardo.

Dari mereka yang harus dikirim ke rumah sakit, lebih dari 90 persen dapat pulih dan pulang ke rumah dengan cepat. Para ahli tidak meneliti lebih dalam gejala spesifik yang dialami anak-anak. Namun mereka hanya menanyakan jenis obat seperti dekongestan, ekspektoran, antihistamin, obat pereda batuk dan obat-obat flu lainnya.


Sumber : REUTERS