Vitamin C sering dikaitkan dengan kebugaran tubuh, daya tahan tubuh menghadapi serangan penyakit infeksi, bahkan mungkin hanya mengaitkan vitamin C dengan sariawan. Penelitian terbaru menemukan manfaat vitamin C terhadap stroke.
Pada penelitian yang berlangsung selama sekitar 9,5 tahun 448 subyek yang diteliti adalah yang mengalami stroke. Menemukan bahwa dari yang mendapat konsentrasi vitamin C paling tinggi pada awal penelitian memiliki risiko 42 % lebih rendah mengalami stroke selama 10 tahun berikutnya dibandingkan dengan yang memiliki konsentrasi vitamin C paling rendah.
Efek pelindung terhadap stroke yang dimiliki vitamin C tetap ada meskipun telah disesuaikan dengan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat risiko tersebut, seperti usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, asupan alkohol, index masa tubuh, tekanan darah, kolesterol, aktifitas fisik, gula darah, sejarah serangan jantung, penggunaan suplemen dan kelas sosial.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Nutrition menyebutkan tingkat vitamin C dalam darah adalah indikasi biologis yang baik terhadap konsumsi buah dan sayuran, yang memiliki banyak nutrisi aktif secara biologis dan dapat mencegah stroke, peneliti ini mengindikasikan bahwa banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur mayur dapat mencegah stroke.
Disamping itu, buah dan sayur-sayuran terkait dengan banyak manfaat terhadap kesehatan salah satunya adalah mengurangi kemungkinan stroke. Asupan yang paling optimal untuk mengurangi resiko stroke dan penyakit jantung belum diketahui dengan pasti tetapi asupan sekitar 5-9 takaran saji / hari dikaitkan dengan manfaat dari vitamin C tersebut.